Usia 23 Bagi Saya....

instagram.com/bonita.ar



14 Januari 1996 – 14 Januari 2019. Tak terasa sudah 23 tahun saya hidup sebagai manusia. 6 tahun yang lalu sweet seventeen saya yang sebenarnya tidak sweet sama sekali sudah berlalu. Perkuliahan saya kini sudah di ujung tanduk. Tak ada mata kuliah lagi yang harus diambil selain skripsi. Sungguh ternyata saya sudah menua, setidaknya jadi mahasiswa tua.
Perasaan baru kemarin-kemarin ikut PPSMB Palapa UGM sebagai maba (mahasiswa baru), eh sekarang sudah diteror terus dengan pertanyaan “kapan lulus?”. Dan saya haqqul yakin, ketika saya nantinya sudah lulus, akan muncul lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang juga meneror seperti “kapan kerja?”, “kapan S2?”, “kapan nikah?”, “kapan punya momongan?”, lah gimana mau punya momongan kalau nikah aja belum.
Rasanya baru kemarin-kemarin saya mengantarkan adik saya, Yati, pulang pergi ke SD 2 Selat. Sekarang ia sudah kelas 1 Madrasah Aliyah. 2 tahun lagi ia akan kuliah. Rasanya baru kemarin saya menunggu si Aliya keluar dari kelasnya di TK NW Mercapada. Sekarang ia sudah kelas 1 MTs. Dan rasanya baru kemarin saya mensyukuri usia 19 tahun, eh sekarang sudah 23 saja. Waktu terlalu cepat berjalan. Eh, Apa sebenarnya waktu itu tidak berjalan melainkan berlari?
Tuhanku, terima kasih atas hidayah, nikmat, ujian, dan cobaan yang telah Engkau berikan kepada hamba selama ini. Sorry sorry nih kalau diri ini sebagai hamba masih salah membedakan mana nikmat mana ujian. Di usia 23 ini hamba boleh minta sesuatu? Boleh dong ya, kalau nggak aku pindah agama nih, haha.

Ya rabb, jauhkan hamba dari perilaku istidraj!

Untuk semua orang yang telah berbuat baik kepadaku, terima kasih, aku bukan orang baik yang pantas diperlakukan baik. Namun karena kalian aku percaya bahwa kebaikan itu adalah hak semua orang, bahkan semua makhluk. Do’akan aku jadi orang baik. Baik sebagai seorang teman, rekan, patner, sahabat, kolega, saudara, dan peran serta posisi apapun aku di dalam hidup kalian.

Untuk semua yang telah menyinggung perasaan, melukai hati, dan menjatuhkan harga diri. Satu kata buat kalian : bangsat mantul!!! Hahaha. Kalian yang pernah bersinggungan denganku, aku percaya bahwa apa yang kalian lakukan tentu ada sebabnya. Entah itu dari dalam diri kalian ataupun dari diriku pribadi. Well,seperti kata guruku “ridhonnas goyatun lu tudrak”. Tak mungkin kita bisa membuat semua orang senang kepada kita. Sekelas Nabi Muhammad SAW saja ada yang membenci dan menjadi haters beliau kok.
Untuk itu, mari kita saling memaafkan kesalahan dan memahami kekurangan. Semoga kita terus bisa berproses menjadi orang yang baik dan bermanfaat J

Di tulisan ini sengaja tak ku tulis ungkapan untuk orang-orang tercinta dan terdekat. Biarlah aku membacot (via tulisan) kepada kalian saja wahai sobat misqueen, wkwk. Untuk orang-orang terdekat dan tercinta, insya Allah aku ungkapkan dengan perbuatan dan aksi nyata. Karena kehadiran mereka tak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. More than words lah!
Inilah isi hati seorang pemuda yang baru menginjak usia 23. Semoga kita panjang usia dan berkah umurnya. Amiinn ya Robbal Alamin!


Jangan lupa bersyukur hari ini J

Lombok, 15 Januari 2019
06:59 WITA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Dekat dengan Alfina Nindiyani, Dara Cantik Pelantun Shalawat Merdu

Akhirnya, Wisuda....

Menulis Kreatif Ala Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih