[Review Buku] LAMBE AKROBAT; Menertawakan Kehidupan Bersama Agus Mulyadi

Judul               : Lambe Akrobat, Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip
Penulis            : Agus Mulyadi
Penerbit           : Mojok
Tahun Terbit   : Mei 2018 (Cetakan Pertama)
ISBN                 : 978-602-1318-69-0
Harga              : Rp 58.000,-
Genre              : Komedi

sumber: dok.pribadi

“Lambe Akrobat” merupakan karya terbaru Agus Mulyadi a.k.a Agus Magelangan yang meramaikan belantika perbukuan tanah air. Setelah sebelumnya sukses dengan beberapa buku komedi, kali ini Agus Mulyadi kembali berbagi kisah lucu tentang kehidupan pribadinya.

Buku ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi kumpulan cerita tentang ia dan keluarganya. Adapun bagian kedua diisi oleh kumpulan cerita dirinya bersama kawan-kawannya. Namun jangan berharap mendapatkan kisah-kisah inspiratif dari buku ini! Anda tidak akan mendapatkannya sama sekali.

Melalui berbagai cerita dalam bukunya, Agus hendak menunjukkan kepada kita bahwa banyak hal-hal kecil dan sederhana dalam kehidupan ini yang sebenarnya lucu dan menghibur. Kehidupan itu bukan untuk diratapi dan dipisuhi. Kehidupan ada untuk dijalani dengan manusiawi.

Seperti kisah yang berjudul “Balas Dendam Celana Dalam”. Agus lahir dari keluarga missqueen. Ayahnya seorang hansip dan ibunya berjualan es the gun (baca:degan). Selepas tamat SMA ia tak kuliah melainkan mencari kerja. Nasib baik membawanya berkarir di bidang Teknologi Informasi, yakni sebagai penjaga warnet. Ia juga pernah menjadi korban info lowongan kerja abal-abal.

Namun hari ini Agus Mulyadi cukup terkenal di komunitas-komunitas tertentu. Ia adalah redaktur Mojok.co, sebuah media online alternatif yang berpusat di Jogja. Artikel-artikel kritis nan nakal adalah DNA laman ini yang membuatnya memiliki banyak pembaca setia. Selain itu Agus Mulyadi juga aktif mengisi pelatihan dan seminar kepenulisan di berbagai tempat. Tentu isi dompetnya yang sekarang berbeda 180 derajat dengan dompetnya di masa lalu.

Dalam cerita ini Agus Mulyadi mengungkapkan betapa dulu ia sangat ingin memiliki celana dalam yang bagus dan nyaman. Pasalnya sang ibu hanya mampu membelikannya celana dalam tipis seharga dua ribu lima ratus rupiah perbiji. Bisa dibayangkan seperti apa tipisnya. Namun Agus tak bisa terlalu menuntut. Sebab isi perut keluarganya jauh lebih penting dari pada asa memiliki celana dalam yang bikin nyaman si adik kecil.

Namun hari ini dengan segala pencapaiannya, Agus Mulyadi sudah bisa membeli celana dalam yang paling nyaman. Dengan jujur ia bercerita ingin mengoleksi beragam celana dalam. Karena baginya salah satu indikator kesuksesan baginya adalah “jumlah celana dalam yang ia punya”.
 
sumber: dok.pribadi
Saya merekomendasikan buku ini untuk Anda baca di kala waktu senggang. Atau di saat Anda penat dengan pekerjaan dan butuh refreshing. Jangan salah lo! Membaca itu juga termasuk refreshing yang cukup efektif buat otak. 

Dan kalau ditanya kekurangan buku ini, mungkin saya bisa sampaikan dua hal; (1) ceritanya terlalu singkat, percayalah, satu cerita dalam buku ini bahkan ada yang bisa selesai Anda baca dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Memang ada tipe pembaca yang malas ketika melihat teks bacaan yang padat merayap, namun tak sedikit pula yang membaca dengan gairah namun harus kecewa lantaran ceritanya begitu singkat.

(2) Ada banyak kosakata bahasa Jawa yang terselip di dalam cerita-cerita di buku ini. Sebagian ada yang saya pahami sebagiannya tidak. Sebagai orang non-Jawa yang baru 3 tahunan ini hidup di Yogya, tentu sense of humor yang disuguhkan Agus Mulyadi sedikit berkurang. Pasalnya ada beberapa gelak tawa yang seharusnya saya dapatkan lantaran diksi bahasa Jawa yang digunakan.

Di bagian akhir buku ini memang disediakan Glosarium. Tentu sangat bermanfaat untuk menambah kosakata bahasa Jawa saya, tapi ya itu, sisi humornya jadi menurun lantaran saya kurang paham. Tapi ngga apa-apa lah, nasib minoritas, ups, wkwk..

Yogya, 15 Februari 2019
17:02 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Dekat dengan Alfina Nindiyani, Dara Cantik Pelantun Shalawat Merdu

Akhirnya, Wisuda....

Menulis Kreatif Ala Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih