Antara Blog, Vlog, dan Minat Baca Orang Indonesia
Entah sejak kapan saya
mengaggumi penulis dan mulai menyukai dunia tulis. Meskipun masih amatiran,
namun aktivitas menulis terbukti mampu membuat saya bahagia, setidaknya ketika
menulis saya tak pernah merasa tertekan (kecuali menulis skripsi). Raditya Dika
adalah sosok pertama yang saya kagumi. Tulisannya ringan, bikin senang, dan
kadang-kadang inspiratif.
Beberapa waktu silam ia
masih aktif menulis di buku dan blog. Namun sampai saat tulisan ini diketik
(Maret 2019), jangankan menulis buku, blog Raditya Dika pun hanya berisi personal
branding nya. Tak ada tulisan-tulisan seperti ketika ia baru merintis karir
menjadi seorang penulis. Tapi ya wajar saja, Bang Radit sekarang sibuk dengan
Youtube nya dan calon anaknya.
Ngomong-ngomong tentang
Youtube, platform ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Tahun 2014 silam, saat saya masih duduk di kelas XII, belum banyak yang tahu
apa itu Youtube. Popularitasnya masih kalah dibanding Facebook. Siapa
sangka 5 tahun berselang Youtube menjadi primadona di antara banyaknya platform
online. Indikatornya apa? Jumlah youtuber makin membludak bahkan para
pesohor negeri pun punya channel Youtube sendiri.
![]() |
octagon.co.id |
Konten-konten di Youtube
pun makin beragam. Mulai dari unboxing, review, first impression, vlog, hingga
paranormal experience. Vlog merupakan singkatan dari Video Blog. Isinya?
Ya seperti konten blog biasa namun berbentuk video. Kalau di blog kita harus
membaca untuk mendapatkan informasi, sedangkan kalau vlog kita cukup
mendengarkan dan menyimak visualisasinya. Dulu Raditya Dika sering berbagi
cerita kesehariannya melalui tulisan-tulisan di blog. Kini ia membagikan
kegiatannya melalui vlog demi vlog di channel Youtubenya yang sudah memiliki
lebih dari 6 juta subscriber itu.
Tiba-tiba hati kecil saya
bertanya, apakah ini artinya orang-orang lebih suka nonton video dari pada
membaca? Tunggu dulu, belum tentu juga seperti itu. Siapa tahu sayanya saja
yang terburu-buru suudzon. Tapi kalau pun memang benar lantas masalahnya
dimana? Orang-orang lebih suka nonton video dari pada membaca kan nggak salah
juga?
Oke, sepertinya saya
harus memberi batasan dulu nih sebelum melanjutkan. Tulisan ini tak akan
mendiskreditkan siapapun. Yang suka nontonin video-video di Youtube ya silakan,
yang masih suka baca-baca blog ya pertahankan! Cuma untuk lebih apple to
apple nya komparasi dalam tulisan ini, mari kita merujuk ke influencer cantik
yang kini sudah jadi istrinya orang, Gita Savitri.
Gita Savitri itu termasuk
youtuber dan blogger. Channel Youtube nya sampai tulisan ini dibuat sudah
memiliki 537 ribu subscriber. Ia juga seorang blogger, bahkan blognya
masih berdomain blogspot. Nah ketika kita membandingkan antara channel Youtube
Gita dan blog nya, niscaya kita akan sampai pada kesimpulan bahwa Youtube nya
lebih ramai dari pada blog nya.
![]() |
idntimes.com |
Oke nampaknya asumsi saya
yang mengatakan orang Indonesia lebih suka nonton video dari pada membaca
adalah fakta. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan posisi minat baca orang
Indonesia menempati urutan ke 61 dari 62 negara. Itu artinya runner-up dari
bawah. Hehe.
Tak usahlah kita
berbicara tentang hasil penelitian. Mari mulai bertanya pada diri kita, lebih
sering nonton video atau membaca? Berapa video yang habis kita saksikan dalam
sebulan dan berapa buku yang tuntas kita baca? Sudah bisa dijawab sendiri? Oke,
lantas salahnya dimana? Tidak ada yang salah. Toh, Anda nonton pakai
kuota dan hape Anda sendiri. Tapi di sini saya ingin menegaskan bahwa minat
baca kita memang masih kurang.
Ketika minat membaca
kurang tentu akan berdampak pada tingkat kecerdasan. Percaya sama saya, nggak
ada orang cerdas yang nggak rajin membaca. Sama halnya dengan nggak ada
orang kaya yang nggak rajin berusaha dan bekerja. Masalahnya adalah kecerdasan kita
butuhkan sebagai makhluk berakal. Kita ini lebih mulia dari pada makhluk
apapun. Cuma ya kadang-kadang kelakuan kita lebih hina dari binatang.
Maka jangan heran di era
digital seperti ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat
penyebaran hoax yang cukup tinggi. Saya kadang ingin ketawa saat melihat
seorang netizen membagikan sebuah berita berjudul bombastis yang berasal dari
laman blogspot. Tapi ya mungkin itulah dampak dari rendahnya literasi kita
sebagai warga negara.
Di sini saya sama sekali
tidak menjelek-jelekkan kalian yang berkecimpung di Youtube. Saya hanya ingin
menyampaikan pandangan saya terkait fenomena makin booming nya Youtube
di saat perkembangan blog yang stagnan-stagnan saja. Kalau Dunia Manji sering
bilang “jangan lupa senyum hari ini”, izinkan saya menutup tulisan absurd ini
dengan mengatakan “jangan lupa baca hari ini”
Jogja, 5
Maret 2019
17:23 WIB
![]() |
contoh aktivitas membaca yang diiringi pencitraan |
Somoga kita semakin rajin membaca😁😁
BalasHapusMenulis merupakan dakwah alternatif
BalasHapus