Review Film "Pretty Boys": Film Komedi yang Lucunya Natural
Sebagai penikmat dan penonton setia Tonight Show yang dipandu oleh
Vincent dan Desta, kehadiran film “Pretty Boys” sudah sangat saya nantikan.
Konon, film ini adalah film pertama di mana Vincent dan Desta beradu akting
bersama. Desta sudah sering bermain film, begitu juga dengan Vincent. Akan
tetapi, baru di film “Pretty Boys” inilah duo MTV bujang itu bersatu.
Seumur-umur nonton film di bioskop, saya paling malas kalau harus
nonton di hari perdana film itu naik layar. Mungkin karena saya yang introvert
sehingga terasa kurang nyaman nonton dengan studio yang penuh sesak. Apalagi
ngantri beli tiketnya pasti membosankan. Hanya berdiri, diam, dan menunggu
panjang lantaran banyak sejoli yang memilih tempat duduknya pakai mikir panjang
demi mendapatkan posisi paling strategis bagi mereka untuk menikmati film. Tapi itu semua tidak berlaku untuk film yang
disutradarai oleh Tompi ini.
Di Jogja, film “Preety Boys” hanya terdapat di beberapa bioskop.
Saya sendiri memilih untuk menonton di Cinemaxx Lippo Plaza yang terletak tak
jauh dari kostan. Sengaja saya pilih jadwal tayang sore hari agar tidak
mengganggu waktu solat magrib (masya Allah, tabaraka Allah wkwk). Dan sesampai
di studio 3.................. penonton hampir penuh, guys. Padahal film ini
bukanlah film yang digadang-gadang akan ditonton banyak orang seperti
Gundala-nya Joko Anwar atau Bumi Manusia-nya Hanung Bramantyo. Dalam hati saya
bergumam “banyak juga Tonight Mania di sini”
Review
Film berdurasi 1 jam 40 menit tersebut bergenre drama-komedi.
Menceritakan kisah dua orang sahabat yang sejak kecil sangat ingin menjadi host
televisi. Suatu ketika mereka memutuskan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan
cita-cita. Namun masuk TV ternyata tak semudah bikin indomie rebus tanpa telur.
Mereka kerja serabutan sampai akhirnya kesempatan untuk masuk ke industri TV
itu datang. Akan tetapi, setelah masuk dalam industri TV, mereka bersinggungan
dengan banyak dinamika yang sering kali bertolak belakang dengan idealisme dan
keluarga.
Sesederhana itulah ide cerita yang ditawarkan, akan tetapi karena
eksekusinya bagus, film ini terasa sangat worth it. Pasalnya, saya,
selaku tonight mania, datang dengan ekspektasi tinggi lantaran yang main adalah
duo Vindest yang kekonyolan dan kerecehannya sudah tak perlu diragukan lagi.
Ada kekhawatiran ekspektasi itu akan membuat saya kecewa usai menonton. Namun,
alhamdulillah, tidak sama sekali. Saya acungkan empat jempol untuk film ini.
Film ini mengusung jargon TV yang menodai kita atau kita yang
menodai TV. Berangkat dari keresahan para pemain dan sutradara akan kualitas
konten TV akhir-akhir ini. TV dijejali dengan tayangan yang tidak mendidik.
Konten edukatif tidak laku sedangkan talkshow buka-buka aib jadi
primadona. Akhirnya orang-orang pun mulai meninggalkan TV. Coba tanya pada diri
Anda, sesering apa Anda menonton TV dalam sehari saat ini? Lalu ingat-ingat
lagi masa kecil Anda dan kegemaran menonton TV! Sudah temukan perbedaannya?
Beberapa hal yang saya sukai dari film ini antara lain; jokes yang
disampaikan sangat lucu, tidak ada yang garing atau terkesan dipaksakan. Satu
studio ngakak terus dari awal sampai akhir. Selain itu, banyak cameo-cameo
kejutan yang membuat kita, para penonton, tertawa dan nyeletuk “ngga nyangka
dia main di film ini”. Saya juga menyukai bagaimana Tompi, yang baru pertama
kali menjadi sutradara, mengeksekusi film ini dengan baik. Saya tak begitu
paham cinematografi yang bagus itu seperti apa. Akan tetapi film ini sangat
enak dipandang oleh mata. Namun untuk urusan teknis, saya ingin memberi
apresiasi pada backsound dan musik pengiring yang sangat tepat dan
membuat film ini menjadi lebih hidup.
Sosok Asti yang diperankan oleh Danila juga menjadi satu aspek yang
sangat saya sukai dari film ini. Siapa sangka musisi indie yang liar seperti
Danila Riyadi mampu memerankan sosok wanita kalem yang tentu sangat berbeda
dengan karakter aslinya di kehidupan nyata. Pokoknya menurut saya Danila jadi
lebih cantik di film ini. Ah, Danila Mania??? Mantappp!!!
Karena saya bukan kritikus film maka bukan kewajiban saya memberikan
masukan, saran, ataupun kritik. Lewat tulisan ini saya hanya ingin
mengapresiasi. Selain itu, saya juga belum punya kritik untuk film ini. Mungkin
saking bahagianya karena film ini tidak mengecewakan ekspektasi saya. Over
all, saya kasih nilai 8,5/10 untuk film ini. Bagi kalian yang belum nonton
silahkan nonton, saya jamin kalian tidak akan kecewa. Duit yang kalian
korbankan untuk beli tiket tidak akan sia-sia.
Salam Tonight Lovers
Izzuddin
Komentar
Posting Komentar